Pasaman Barat, Rakyat Merdeka86 | Nagari Sinuruik, Kecamatan Talamau, kembali mencetak prestasi di tingkat nasional dengan meraih penghargaan atas komitmen dan kerja kerasnya dalam membangun ketangguhan masyarakat. Penghargaan ini diberikan dalam acara lokakarya Palang Merah Indonesia (PMI) se-Indonesia yang digelar di Kebumen. Penghargaan tersebut diberikan sebagai pengakuan atas dedikasi Nagari Sinuruik dalam mengurangi risiko bencana, menangani krisis kesehatan, membangun ketangguhan iklim, serta mengendalikan kejadian luar biasa (KLB) atau wabah penyakit. Ini merupakan kali kedua di tahun 2024 Nagari Sinuruik menerima penghargaan di tingkat Nasional, setelah di awal tahun penghargaan stunting yang juga ditingkat nasional. Hal ini tentunya menegaskan komitmen nagari Sinuruik dalam mewujudkan masyarakat yang siap menghadapi berbagai tantangan.
Penghargaan ini mencerminkan pengakuan terhadap langkah nyata yang diambil oleh pemerintah dan masyarakat Nagari Sinuruik dalam memperkuat ketahanan masyarakat dari ancaman bencana alam dan krisis kesehatan. Di tengah ancaman perubahan iklim dan risiko wabah penyakit yang semakin besar, Nagari Sinuruik telah menunjukkan dirinya sebagai model percontohan dalam hal kesiapsiagaan dan mitigasi risiko. Upaya ini tidak hanya merespons tantangan saat ini, tetapi juga mempersiapkan masyarakat untuk tangguh menghadapi tantangan yang akan datang.
Dalam giat kali ini, Frianton Wali Nagari Sinuruik mengutus Dasril.B, S.Pd selaku perwakilan pemerintah Nagari Sinuruik. Untuk mengikuti berbagai rangkaian kegiatan LatGab sekaligus menerima penghargaan. Hal ini menegaskan bahwa pencapaian ini adalah hasil dari komitmen jangka panjang nagari dalam menjaga keselamatan dan kesejahteraan warganya. “Penghargaan ini adalah bukti bahwa melalui perencanaan yang matang dan sinergi kuat antara pemerintah nagari, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan, kami berhasil membangun ketangguhan masyarakat yang berkelanjutan. Kami tidak hanya merespons bencana dan krisis, tetapi membangun kesadaran dan kesiapan masyarakat agar mampu menghadapi berbagai kemungkinan terburuk,” ujarnya.
Beberapa langkah konkret yang telah diambil oleh Nagari Sinuruik meliputi peningkatan kesadaran dan pelatihan mitigasi bencana alam seperti gempa bumi, banjir, dan longsor; penguatan layanan kesehatan dan pelibatan masyarakat dalam pengendalian wabah penyakit serta penanganan kejadian luar biasa (KLB); serta peluncuran inisiatif ketahanan pangan, perlindungan sumber daya alam, dan pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan dalam menghadapi perubahan iklim.
Penghargaan nasional kedua di tahun ini menegaskan bahwa Nagari Sinuruik tidak hanya berhasil dalam menjalankan program jangka pendek, tetapi juga dalam merancang sistem jangka panjang yang fokus pada keberlanjutan dan adaptasi terhadap ancaman di masa depan. Keberhasilan ini dihasilkan dari kerja sama erat antara pemerintah nagari, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dinas kesehatan, serta lembaga-lembaga terkait lainnya, guna memastikan masyarakat memiliki akses terhadap informasi dan pelatihan yang dibutuhkan.
Dasril B Spd juga menambahkan, “Kami melihat penghargaan ini sebagai tanggung jawab moral untuk terus melindungi masyarakat dan memastikan bahwa mereka selalu siap menghadapi segala kemungkinan. Kami akan terus memperkuat sistem dan membangun kapasitas masyarakat dalam menghadapi risiko-risiko yang mungkin muncul di masa mendatang.”
Dengan keberhasilan ini, Nagari Sinuruik membuktikan bahwa dengan perencanaan matang, komitmen kuat, dan sinergi antara pemerintah dan masyarakat, ketangguhan dapat dibangun, sehingga masyarakat lebih siap menghadapi risiko bencana dan krisis kesehatan. Penghargaan ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi nagari-nagari lain di seluruh Indonesia untuk mengikuti jejak Sinuruik dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman, sehat, dan tangguh.
( D R S )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar