Kota Sorong PBD (08/04/25) – Dari hasil pembahasan Reses I Tahun 2025, maka Wakil Ketua DPRP PBD, Freddy Marlisa, ST, yang berasal dari Partai PDI-Perjuangan, baru-baru ini menggelar pembagian sembako sebagai bentuk Reses I Tahun 2025, untuk masyarakat di tiga kelurahan di Kota Sorong. Pembagian sembako yang dilaksanakan di Kelurahan Remu Utara, Kelurahan Malaingkedi, dan Kelurahan Klabulu, merupakan bagian dari komitmen Freddy untuk mengatasi kebutuhan dasar masyarakat serta memberikan dukungan dalam menghadapi berbagai tantangan di wilayah tersebut, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah beberapa hari lalu.
Saat di wawancarai oleh awak media setelah acara tersebut, Freddy Marlisa menekankan bahwa bantuan sembako ini adalah salah satu bentuk perhatian terhadap masyarakat yang membutuhkan, khususnya di tengah kondisi ekonomi yang penuh tantangan. Menurut Freddy, pembagian sembako ini juga sebagai bentuk kegiatan Reses I Tahun 2025 yang mencerminkan komitmennya untuk mengurangi kesenjangan sosial dan memastikan bahwa masyarakat yang kurang mampu dapat merasakan manfaat dari kebijakan pemerintah.
Selain membahas bantuan sembako, Freddy Marlisa juga memaparkan beberapa program kerja yang tengah dijalankan oleh DPRP Papua Barat Daya sebagai bentuk kegiatan program kerja dari Reses I. Selain menerima aspirasi dari masyarakat sekaligus melakukan pembagian sembako dan bantuan modal usaha bagi kelompok atau perorangan. Salah satunya adalah program pendidikan gratis, yang menurutnya menjadi prioritas utama dalam memastikan bahwa setiap anak di Papua Barat Daya dapat mengakses pendidikan tanpa hambatan biaya. Freddy menjelaskan bahwa kebijakan pendidikan gratis ini merupakan langkah konkret untuk mengurangi angka putus sekolah dan memberikan kesempatan bagi anak-anak yang kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan.
"Pendidikan adalah hak dasar setiap anak. Kami di DPRP Provinsi Papua Barat Daya akan terus mendukung kebijakan pendidikan gratis yang sudah dijanjikan oleh gubernur. Program ini bukan hanya untuk anak-anak yang masih bersekolah, tetapi juga penting untuk anak-anak yang sudah putus sekolah. Kami akan memastikan agar mereka bisa melanjutkan pendidikan mereka tanpa hambatan biaya," ujarnya.
Selain pendidikan, Freddy juga menekankan pentingnya layanan kesehatan yang gratis bagi masyarakat, terutama bagi Orang Asli Papua (OAP). Dengan adanya program kesehatan gratis, Freddy berharap dapat menciptakan generasi yang sehat dan produktif, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Papua Barat Daya.
Lanjut Freddy bahwa dalam kegiatan reses I Tahun 2025, juga membahas berbagai tantangan infrastruktur yang dihadapi oleh Kota Sorong, terutama masalah banjir yang sering melanda wilayah tersebut pada musim hujan. Menurutnya, masalah banjir sudah menjadi isu lama yang memerlukan perhatian serius dari pemerintah. Freddy mengungkapkan bahwa berbagai langkah telah dilakukan oleh pemerintah provinsi, seperti pemasangan saluran induk dan peningkatan sistem drainase, namun ia menekankan bahwa solusi jangka panjang perlu diterapkan, seperti pembangunan bendungan yang bisa mengatasi banjir sekaligus menjadi objek wisata yang mendatangkan pendapatan daerah.
"Masalah banjir harus segera diselesaikan. Pemerintah provinsi telah melakukan beberapa langkah konkret, namun ini harus disinergikan dengan upaya pelepasan lahan dan pembangunan jalur inspeksi," ujar Freddy.
Selain itu, Freddy juga mengingatkan pentingnya perbaikan jalan yang rusak akibat peningkatan mobilitas masyarakat. Kerusakan jalan yang parah, menurutnya, tidak hanya mengganggu aksesibilitas, tetapi juga membahayakan keselamatan warga, terutama anak-anak yang harus pergi ke sekolah.
Sebagai wakil ketua DPRP, Freddy Marlisa juga menegaskan bahwa salah satu fokus penting dalam dalam kegiatan reses I tahun 2025 ini tentang pembangunan peningkatan ekonomi masyarakat. Dengan infrastruktur yang memadai dan program-program yang mendukung kesejahteraan, Freddy optimis bahwa daya beli masyarakat akan meningkat, yang pada gilirannya akan memberikan dampak positif terhadap kualitas hidup mereka.
"Kerusakan jalan tidak hanya mengganggu mobilitas, tetapi juga membahayakan keselamatan. Kita harus memprioritaskan perbaikan jalan dan memastikan anggaran pembangunan infrastruktur tidak terpotong," tambah Freddy.
Freddy Marlisa juga menekankan bahwa kolaborasi yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan sangat penting untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan. Ia berharap agar masyarakat di Kota Sorong dan seluruh Papua Barat Daya dapat bekerja sama untuk menciptakan wilayah yang lebih maju dan sejahtera.
Mengakhiri wawancara, Freddy menegaskan bahwa sesuai hasil reses I Tahun 2025 untuk pendidikan, kesehatan dan infrastruktur yang harus diprioritaskan untuk mempercepat pembangunan daerah. "Dengan memastikan pendidikan yang terjangkau dan infrastruktur yang memadai, kami berharap Kota Sorong bisa menjadi contoh kemajuan di seluruh Provinsi Papua Barat Daya," tutup Freddy.
(Tim/Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar