Notification

×

GAMIES INDONESIA

INDEKS BERITA

Perpani Sumbar di Sorot,Diduga Mark Up Angggaran Pengadaan Peralatan Latihan Atlit PON

Selasa, 25 Juni 2024 | Juni 25, 2024 WIB Last Updated 2024-06-25T14:41:04Z

Padang , Rakyat Merdeka86 | Sepertinya permasalahan yang ada di tubuh Perpani Sumatera Barat tak pernah habis. Setelah pembatalan sepihak keberangkatan atlit yang lulus PON oleh Sekretaris Umum Perpani Sumatera Barat.


Sekarang beredar luas di kalangan Insan panahan faktur mark up belanja yang dilakukan oleh Andre selaku Ketua Bidang Bimpres Perpani Sumatera Barat.


Salah satu Pelatih Panah yang tidak mau disebutkan nama nya menyatakan " Faktur belanja dari Gueen Archery yang ada sekarang atas nama Andre dengan total belanja Puluhan Juta Rupiah itu sangat tidak logis. 


"Salah satu contoh nya Stabilizer yang di beli oleh pihak Pengprov Perpani keluaran Cartel dengan merek nya Maxion seharga Rp. 7.500.000,-, setalah kami telusuri harga pasaran nya paling mahal hanya Rp. 1.300.000,-". Ucap nya


"Dari sembilan item yang di beli oleh Andre selaku pengurus Perpani Sumatera Barat bisa kami buktikan semua nya diduga di mark up. Terlebih lagi kami juga mendapatkan surat klarifikasi dari salah satu PT,selaku pemilik dari Queen Archery yang menerangkan bahwa Roni Selaku Sekretaris Umum Perpani Sumatera Barat tidak pernah melakukan transaksi dengan salah satu PT". terang nya


Dengan kata lain Roni Parma selaku Sekum Perpani Sumatera Barat  yang juga menjabat Kepala Sekolah SD N 10 Palak Aneh Kota Pariaman dengan sengaja memalsukan faktur pembelian tersebut. 


"Setelah kami telusuri ada beberapa alat yang dikatakan di beli oleh pihak Roni ternyata di hibahkan oleh salah seorang Pengurus Besar Perpani di Yogyakarta pada tahun 2022 silam"ungkapnya.


Orang tua atlit yang akan mewakili Sumatera Barat di PON nanti yang sempat di hubungi oleh pihak media menyatakan ini murni penyalahgunaan anggaran karena uang di bantu untuk peralatan atlit yang lulus PON tapi tidak di realisasikan.


"Ini sudah jelas penyalahgunaan anggaran karena dana yang di bantu koni untuk cabor yang atlit nya lulus PON dan proposal yang di buat berjudul KEBUTUHAN ALAT LATIHAN DAN PERTANDINGAN PANAHAN PERSIAPAN PON akan tetapi setelah dana di terima rekomendasi atlit sempat tidak di keluarkan dan peralatan yang telah di beli pun tidak pernah di beritahukan ke atlit". Ujar Junaidi


"Sampai saat ini atlit tidak pernah mendapatkan pembinaan dari Pengurus Perpani Sumatera Barat, jadi kami berfikir anak kami dijadikan bahan untuk mendapatkan keuntungan oleh pihak Pengprov Perpani Sumatera Barat terutama saudara Roni Parma". Imbuh nya


Roni Parma selaku Sekretaris Perpani Sumatera Barat telah di hubungi oleh pihak media melalaui pesan WhatsApp namun sampai berita ini di turunkan tidak ada tanggapan satu pun. Begitu juga Zulnepi Bendahara Perpani menyatakan tidak tau menau dengan masalah ini serta semua keuangan telah di berikan kepada Sekum Roni Parma dan Zulnepi langsung memblokir nomor teman-teman media. 


Sekarang Pihak pemerhati panahan menuntut pertanggung jawaban dengan cara meminta Roni Parma untuk mengembalikan dana yang telah disalah gunakan nya yang dengan cara memalsukan faktur dari Queen Archery sehingga membuat malu Perpani Sumatera Barat. Serta menuntut Roni Parma selaku Sekretaris Umum, Zulnepi selaku Bendahara Umum dan Andre selaku koordinator Bidang Pembinaan dan Prestasi Perpani Sumatera Barat untuk mengundurkan diri dan besar rasanya ke pada KONI Sumatera Barat untuk memblokir terduga di semua Cabor yang ada di bawah naungan KONI Sumatera Barat.


Sementara itu Andre selaku Ketua Bidang Bimpres Perpani Sumatera Barat mengatakan melalui WhatsApp, ia tidak mengetahui itu semua, itu tuduan yang tidak mendasar.terang beliau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update