Kota Sorong PBD – Bandara Domine Edward Osok (DEO) Sorong resmi menyandang status sebagai bandara internasional, menandai tonggak penting dalam pengembangan transportasi udara dan ekonomi wilayah timur Indonesia. Pengumuman ini disampaikan oleh Kepala Bandara DEO, Asep Soekarjo, SH, MH, saat mengelar wawancara bersama awak media pada Rabu (20/8/25) di ruang rapat kantor Bandara DEO, Jalan Basuki Rahmat, Kota Sorong.
Asep menegaskan bahwa perubahan status ini merupakan hasil dari proses panjang koordinasi antarinstansi, termasuk Kementerian Perhubungan dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Bandara DEO kini dinyatakan siap, baik secara infrastruktur maupun sumber daya manusia, untuk menerima penerbangan internasional.
“Kami dari pihak bandara hanya sebagai penerima. Pengajuan rute dan jadwal penerbangan luar negeri sepenuhnya ditentukan oleh operator maskapai, bukan oleh kami. Tapi dari sisi kesiapan, kami sudah memenuhi standar,” ujar Asep.
Meski begitu, operasional penerbangan internasional akan sangat tergantung pada maskapai yang bersedia membuka rute dari dan ke Sorong. Asep juga menyebut kemungkinan rute ke Australia dan negara-negara Asia Pasifik, mengingat Sorong sebagai gerbang utama menuju Raja Ampat dan potensi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di wilayah tersebut.
Perubahan status ini membawa harapan besar, tidak hanya bagi kemajuan infrastruktur, tetapi juga mendukung sektor pariwisata, investasi, dan pertumbuhan ekonomi daerah. Saat ini, proses pemisahan alur penumpang domestik dan internasional sedang dalam tahap penyusunan, termasuk pemenuhan standar keamanan dan fasilitas imigrasi.
“Ini bukan sekadar soal nama, tapi kesiapan menyeluruh. Kami sudah memiliki Airport Security Program sesuai standar luar negeri,” tambahnya.
Dengan status baru ini, Bandara DEO Sorong siap menjadi simpul penghubung strategis kawasan timur Indonesia ke jaringan penerbangan internasional.
(TK)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar