Pasaman Barat, Rakyat Merdeka86 | Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, Lapas Kelas III Talu bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Tim SAR Pasaman Barat mengadakan simulasi gempa bumi pada Kamis, 26 September 2024. Kegiatan ini melibatkan seluruh petugas lapas, tenaga medis, serta ratusan warga binaan, berlangsung dari pukul 09.00 hingga 12.00 Wib .
Simulasi ini bertujuan melatih kesiapsiagaan dalam menghadapi gempa bumi, mengajarkan prosedur evakuasi, serta memberikan panduan penyelamatan diri yang tepat. Kegiatan ini dianggap penting karena Lapas Kelas III Talu adalah fasilitas tertutup yang memerlukan sistem evakuasi yang lebih disiplin dan terkoordinasi guna meminimalkan risiko korban jiwa saat bencana terjadi.
Kepala Lapas Kelas III Talu, Supar Amd, Ip, SH, MH, menegaskan pentingnya latihan ini untuk melindungi nyawa warga binaan dan petugas. "Dalam situasi darurat, tidak ada ruang untuk kesalahan. Simulasi ini memberikan kita gambaran nyata tentang langkah-langkah yang harus diambil saat bencana terjadi. Setiap petugas dan warga binaan harus memahami tanggung jawab masing-masing sehingga dapat bereaksi cepat dan tepat," tegasnya.
Selama simulasi, peserta dihadapkan pada skenario gempa yang realistis dengan suara sirene dan getaran simulasi. Semua peserta dilatih untuk berlindung di tempat aman, mengikuti jalur evakuasi, serta berkoordinasi dengan tim medis untuk penanganan korban cedera akibat gempa.
Kepala Bidang BPBD Pasaman Barat yang memimpin simulasi ini menekankan pentingnya kesiapan mental dan fisik dalam menghadapi gempa. "Saat bencana melanda, reaksi pertama sering kali adalah panik. Melalui simulasi ini, kita melatih semua pihak untuk tetap tenang, mengikuti prosedur evakuasi, dan bergerak cepat ke titik aman," jelasnya.
Selain itu, SAR Pasaman Barat memberikan pelatihan khusus kepada petugas lapas tentang cara mengevakuasi warga binaan yang terluka dan meminimalisir risiko kerusakan struktur bangunan selama gempa.
Simulasi diakhiri dengan evaluasi bersama, di mana BPBD dan SAR memberikan masukan terkait respons peserta. Hasil awal menunjukkan bahwa sebagian besar petugas dan warga binaan telah mengikuti prosedur dengan baik, meskipun ada beberapa catatan untuk perbaikan ke depannya.
Dengan kegiatan ini, Lapas Kelas III Talu memperkuat komitmennya dalam menghadapi ancaman bencana alam, dengan kesiapan petugas dan warga binaan menjadi prioritas utama untuk mengurangi risiko korban jiwa saat bencana terjadi
( D R S )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar