Pasaman Barat, Rakyat Merdeka86 | Situasi Jembatan Kampung Baru yang terletak di Jalan Tonang, Nagari Sungai Janiah Talu, semakin mencemaskan. Jembatan yang vital bagi mobilitas warga ini kini berada dalam kondisi rusak parah, menimbulkan kekhawatiran serius bagi keselamatan warga. Sebagai penghubung utama antara Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Pasaman, jembatan ini menjadi satu-satunya akses bagi masyarakat yang menjalankan aktivitas sehari-hari, baik untuk kebutuhan ekonomi, pendidikan, hingga layanan kesehatan. Namun, kerusakannya yang semakin parah menjadikannya ancaman nyata bagi siapa saja yang melintas.
Ketua Karang Taruna Sungai Janiah Talu, Roiz Zuhaldi, dengan tegas menggambarkan kondisi yang mengkhawatirkan ini. "Jembatan ini bukan sekadar sarana transportasi, tapi adalah nadi kehidupan warga Nagari Sungai Janiah Talu. Setiap hari, ratusan orang—dari petani yang membawa hasil kebun ke pasar, anak-anak yang pergi sekolah, hingga warga yang butuh akses kesehatan—mengandalkan jembatan ini. Jika dibiarkan terus rusak, akses vital ini akan benar-benar terputus, dan kehidupan kami akan terganggu sepenuhnya," ujarnya.
Lebih lanjut, masyarakat mengandalkan jembatan ini untuk kebutuhan dasar lainnya, seperti akses ke fasilitas kesehatan. Roiz menyebutkan bahwa banyak warga yang harus menggunakan jembatan ini untuk menuju Puskesmas atau rumah sakit “Jika jembatan ini runtuh, bagaimana kami bisa membawa orang sakit atau ibu yang hendak melahirkan ke rumah sakit? Ambulans tidak mungkin melewati jembatan yang kondisinya seperti ini,” ujarnya dengan penuh kekhawatiran.
Tak hanya itu, sektor pendidikan juga terdampak. Setiap hari, anak-anak harus menyeberangi jembatan ini untuk pergi ke sekolah. "Anak-anak kami terpaksa melewati jembatan yang nyaris ambruk hanya untuk menuntut ilmu. Kami takut ada kejadian buruk, tetapi apa pilihan kami? Mereka harus bersekolah, tetapi keselamatan mereka dipertaruhkan setiap hari," ungkap salah satu orang tua dengan nada penuh keputusasaan.
Selama lima tahun terakhir, warga telah berulang kali mengajukan permohonan kepada pemerintah daerah untuk memperbaiki jembatan ini, namun tak ada tindakan yang diambil. "Kami sudah berinisiatif memperbaiki secara swadaya, tapi itu hanya solusi sementara. Kami tidak punya kemampuan lebih untuk membenahi jembatan yang semakin rusak," ungkap Roiz. Warga kini mendesak pemerintah untuk segera bertindak, mengingat pentingnya jembatan ini bagi kelangsungan hidup mereka.
Permintaan warga bukan hanya soal perbaikan infrastruktur, tetapi juga tentang menjaga kelangsungan hidup mereka. Petani membutuhkan akses aman untuk menjual hasil bumi, anak-anak butuh jalan yang layak untuk pergi sekolah, dan semua warga membutuhkan jaminan keselamatan ketika harus berobat atau melakukan aktivitas harian. "Kami tidak minta lebih, hanya akses yang aman untuk melanjutkan kehidupan kami sehari-hari. Jika dibiarkan tanpa perbaikan, jembatan ini bisa menjadi penyebab tragedi yang kita semua ingin hindari," pungkas Roiz.
Masyarakat berharap pemerintah segera bertindak, mengingat pentingnya jembatan ini bagi kelancaran ekonomi, pendidikan, dan kesehatan di Nagari Sungai Janiah Talu yang baru mekar ini. Kebutuhan dasar mereka harus diprioritaskan sebelum bahaya yang lebih besar muncul.
(D R S)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar