TNl AL-Puspenerbal (19/2/2025).Suasana hangat dan penuh antusiasme terasa di Nusa Dua Beach Hotel, Bali, pada Rabu (19/2). Belasan penerbang dari TNI Angkatan Laut (TNI AL) turut serta dalam Subject Matter Expert Exchange (SMEE), sebuah forum penting dalam rangkaian Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025.
SMEE kali ini mengangkat tema krusial, yaitu penanggulangan bencana, dengan menghadirkan berbagai stakeholder yang menangani hal tersebut.
Delegasi dari berbagai negara yang mengikuti MNEK 2025 turut hadir, menambah semarak dan pentingnya acara ini. Mereka tidak hanya hadir sebagai peserta, namun juga sebagai bagian dari komunitas internasional yang peduli terhadap isu penanggulangan bencana.
SMEE ini menjadi panggung penting bagi para stakeholder untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan strategi terkait penanggulangan bencana. Beberapa materi yang menjadi fokus pembahasan antara lain
BNPB dengan materi Disaster Management in Indonesia overview civil-military coordination and foreign assistance oleh Irma Dewi Rismayati, Direktur Hukum, Organisasi, dan Kerja Sama BNPB.
Dalam sesinya, Irma Dewi memaparkan secara komprehensif tentang manajemen bencana di Indonesia. Ia menjelaskan bagaimana koordinasi antara unsur sipil dan militer berjalan, serta bagaimana bantuan dari luar negeri dapat diakses dan dimanfaatkan secara efektif.
TNI AL/Diskumal membahas tentang Legal Aspect Disaster Management on Giving and Receiving Assistance From Other Countries through Military oleh Kolonel Laut (P) R. Ronting.
Kolonel Ronting membahas aspek hukum yang mengatur manajemen bencana, khususnya terkait pemberian dan penerimaan bantuan dari negara lain melalui militer. Sesi ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang kerangka hukum yang penting dalam situasi bencana.
Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan membahas tentang Rekonstruksi Infrastruktur Pasca Bencana oleh Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar. Sesi ini mengupas tuntas tantangan dan strategi dalam merekonstruksi infrastruktur pasca bencana.
Para peserta mendapatkan wawasan berharga tentang bagaimana membangun kembali infrastruktur yang hancur akibat bencana.
Partisipasi aktif para penerbang TNI AL dalam SMEE ini merupakan bukti nyata komitmen mereka dalam meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dalam penanggulangan bencana. Mereka tidak hanya fokus pada pertahanan negara, namun juga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kemanusiaan.
SMEE ini juga menjadi platform penting untuk memperkuat kerja sama internasional dalam menghadapi tantangan bencana alam yang semakin kompleks. Para peserta dari berbagai negara dapat saling bertukar informasi, pengalaman, dan praktik terbaik dalam penanggulangan bencana.
MNEK 2025 sendiri merupakan latihan Multilateral yang melibatkan angkatan laut dari berbagai negara. Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama dan interoperabilitas antar angkatan laut dalam berbagai bidang, termasuk penanggulangan bencana.
Dengan adanya latihan ini, diharapkan angkatan laut dari berbagai negara dapat bekerja sama secara efektif dalam menghadapi tantangan keamanan maritim dan bencana alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar