Padang - BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) adalah harapan umat sebuah lembaga yang dibangun atas kepercayaan dan amanah, bertujuan menyejahterakan masyarakat (Musytahik) lewat pengelolaan dana zakat, infak, dan sedekah. Namun, saat titik kepercayaan itu mulai retak akibat ulah oknum yang memperalatnya demi memperkaya diri, maka suara keberanian harus muncul dari garda terdepan rakyat yaitu mahasiswa.
Mahasiswa bukan sekadar pelajar kampus, tapi agen perubahan. Mereka hidup di tengah masyarakat, memahami denyut kesulitan rakyat, dan punya idealisme yang belum dijinakkan oleh kepentingan. Ketika BAZNAS Padang dicemari kepentingan pribadi, mahasiswa harus berani berdiri, bukan dengan amarah kosong, tapi dengan semangat moral, data, dan advokasi.
Kenapa harus Mahasiswa? Karena mereka belum terikat pada kuasa dan jabatan, dan bisa bersuara jujur. Karena mereka punya akses pada ruang akademik dan publik untuk membongkar ketidakadilan. Karena jika bukan mereka, siapa lagi?
Saat amanah umat terguncang, bukan hanya lembaga yang tercoreng rasa keadilan masyarakat ikut terluka. Mahasiswa harus hadir sebagai penjaga etika, transparansi, dan keberpihakan pada rakyat miskin yang berharap pada dana zakat. Ini bukan sekadar kritik, tapi ini adalah panggilan nurani sebagai sesama mahasiswa. HMI dan organisasi kepemudaan lainnya harus mulai membuka mata, menyusun gerakan, dan memulihkan wajah BAZNAS Padang sebagai wadah berkah, bukan sarang kerakusan.
Setelah melihat kelamnya kondisi BAZNAS Padang saat ini banyaknya oknum- oknum yang mengerogoti lembaga amanah umat ini, baik dari internal maupun dari eksternal peraturan-peraturan dikangkangi , nepotisme dinormalisasi,amanat dihianati, dan minim transparansi bahkan diduga adanya agngota BAZNAS Padang terafiliasi partai politik yang melanggar UU No.23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat Anggota BAZNAS, pimpinan LAZ, dan seluruh amil zakat tidak diperbolehkan:
a. Menjadi anggota partai politik
b. Melakukan kegiatan politik praktis
c. Memberikan dukungan kepada calon dalam pemilu atau pilkada.
Lalu saya sebagai mahasiswa yang menghimpun diri dalam organisasi kepemudaan yang memiliki misi keumatan dan kebangsaan dan organisasi yang bersifat independen apakah HMI Cab. Padang masih punya alasan untuk tetap apatis terhadap kemaslahatan umat dan sibuk dengan permasalahan konfercab yang tidak di selesaikan itu? dan apakah masih ada alasan bagi kita sebgai mahasiswa untuk tidak bergerak dengan kondisi BAZNAS yang miris ini?
Dalam NDP HMI (Nilai-nilai Dasar Perjuangan HMI adalah landasan Ideologis atau kompas moral dan intelektual bagi setiap kader HMI Fungsinya sangat luas dan mendalam dalam membentuk karakter, arah perjuangan, dan kontribusi kader terhadap umat dan bangsa) terdapat VIII BAB keseluruhannya dan dalam BAB VI NDP Keadilan Sosial dan Keadilan Ekonomi menekankan komitmen terhadap “Keadilan Sosial” sebagai bagian dari pengamalan nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan. Dalam konteks ini, keberadaan BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) menjadi manifestasi konkret dari semangat keadilan sosial yang diperjuangkan HMI. BAZNAS, sebagai lembaga resmi pengelola zakat di Indonesia, berperan dalam redistribusi kekayaan secara adil kepada mustahik (penerima zakat). Hal ini sejalan dengan prinsip “\Keadilan Ekonomi” yang menjadi gagasan kunci dalam Bab VI NDP HMI. Zakat bukan hanya ritual ibadah, tetapi juga sarana transformasi sosial perbaikan ekonomi masyarakat.
Di tengah maraknya isu penyelewengan dana umat dan dugaan politisasi lembaga sosial, BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) tidak boleh berdiri sendiri. Sebagai pengelola amanah umat, BAZNAS memikul beban kepercayaan yang sangat tinggi. Namun, kepercayaan tidak tumbuh di ruang hampa ia harus dijaga, diawasi, dan diperjuangkan. Dan di sinilah peran kader HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) menjadi pengawal masyarakat dalam memonitor BAZNAS Padang.
Bukan Hanya Kritik, Tapi Gerakan Kader HMI bukan sekadar komentator sosial. Mereka lahir dari nilai-nilai perjuangan, dididik dengan semangat keadilan sosial, dan dipandu oleh NDP (Nilai-nilai Dasar Perjuangan) yang menjunjung tinggi keadilan ekonomi serta keberpihakan pada kaum lemah. Maka Mereka harus mengadvokasi transparansi pengelolaan dana zakat, mereka wajib mendorong partisipasi publik dalam evaluasi kinerja BAZNAS,Mereka perlu membentuk gerakan intelektual yang berbasis data, bukan hanya opini.
Lekaslah sembuh Himpunanku,Lekaslah Sembuh BAZNAS Padang,Lekaslah sembuh Kota Padang.
Berayukur Dan Ikhlas YAKUSA !! YAKIN USAHA SAMPAI!!
Billahi taufiq Wassllm,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar