Pasbar, Rakyat Merdeka86 | Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) memaparkan penurunan stunting di hadapan panelis dalam penilaian kinerja stunting Kabupaten Pasaman Barat tahun 2023, di Aula Ruang Rapat Lantai 3 Bappeda Provinsi Sumatera Barat, Rabu (5/6).
Turut hadir Wakil Bupati selaku Ketua TPPS Kabupaten Pasaman Barat, Risnawanto, Ketua TP-PKK Pasbar Ny. Titi Hamsuardi, serta Kepala OPD yang terlibat aktif dalam penanganan stunting dan telah melakukan upaya penurunan stunting.
Ketua TPPS Kabupaten Pasaman Barat, Risnawanto, di hadapan panelis memaparkan tentang upaya dan langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemkab Pasbar dalam penurunan stunting. Risnawanto menyampaikan bahwa Pasaman Barat fokus dan selalu berkomitmen untuk menurunkan angka stunting.
" Walaupun angka stunting Kabupaten Pasaman Barat sempat mencapai 35,5 persen. Pasaman Barat berhasil menurunkan stunting sebesar 5,8 persen. Berdasarkan Publikasi Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2024, angka prevalensi Pasaman Barat berada pada angka 29,7 persen data tahun 2023," katanya.
Penurunan angka stunting tersebut dilakukan berkat kerjasama semua pihak, mulai dari tokoh masyarakat, tokoh agama, nagari hingga perusahaan. Program yang telah disusun untuk menuntaskan angka stunting juga telah dilakukan.
"Aturan pemerintah juga telah ada, seperti instruksi bupati percepatan penurunan stunting, Perbup Nomor 45 tahun 2021 tentang strategi perubahan perilaku," ujarnya.
Lanjut ia menjelaskan bahwa pemerintah juga telah mengucurkan bantuan untuk masyarakat demi penurunan stunting sebesar Rp 71 miliar pada tahun 2024. Kolaborasi terus dilakukan, tidak hanya dengan OPD tetapi juga dengan PKK. Bentuknya antara lain pemberian obat tambah darah, pemeriksaan ibu hamil dan balita di Posyandu, sanitasi, bedah rumah layak huni, dan lainnya.
Sementara itu, Ketua TP-PKK Pasbar Ny. Titi Hamsuardi yang juga berperan dalam penurunan stunting melalui 10 program pokok PKK menjelaskan peran PKK dalam upaya penurunan stunting. Dengan harapan angka anak yang stunting di Kabupaten Pasaman Barat semakin berkurang.
"Kami dari PKK sebagai mitra kerja pemerintah, menjalankan 10 program kerja yang berkaitan erat dengan penurunan stunting ini. Bagi anak yang sudah terpantau stunting di Posyandu, selalu kami monitor apa saja yang perlu diperhatikan dari anak tersebut," katanya.
Karena, lanjutnya, 10 program PKK tersebut erat kaitannya dengan penurunan stunting. Setelah pola asuh anak dan balita, peningkatan ekonomi dalam rumah tangga, pengolahan makanan untuk pemenuhan gizi keluarga, serta pemanfaatan pekarangan dengan menanam sayuran.
"Kader Posyandu tetap kami dorong untuk selalu semangat dan aktif dalam memantau balita dan ibu hamil," katanya.
Di samping itu, beberapa panelis memberikan masukan dan tanggapan, seperti pemberian obat tambah darah bagi remaja putri, pemeriksaan calon pengantin, pemantauan berkala kemiskinan ekstrem yang memiliki anak stunting, serta rendahnya minat masyarakat untuk mengonsumsi ikan.
(syafri.m)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar