PADANG – Derai tawa dan isak tangis bergema di Bioskop CGV Raya Padang saat Press Screening film “Panggil Aku Ayah” diputar perdana. Minggu (03/08/25).
Karya penuh emosi ini sukses mengguncang hati para penonton dengan kisah seorang ayah yang rela berkorban demi kebahagiaan anak yang bukan darah dagingnya.
Dengan alur cerita yang menyentuh dan akting yang memikat, film ini menjadi bukti bahwa cinta sejati tak selalu hadir lewat ikatan darah.
Cerita yang hangat dan akrab di hati penonton berhasil menghadirkan refleksi tentang makna keluarga yang lebih dalam – yakni mendapatkan ketulusan dan cinta dari orang yang tak pernah kita sangka akan menyayangi kita seperti keluarga.
Cerita yang Menyentuh, Emosional, dan Menghibur Disutradarai oleh Benni Setiawan, pemenang Piala Citra FFI, Panggil Aku Ayah diproduseri oleh Anggia Kharisma dan Novia Puspa Sari, yang sebelumnya sukses dengan film animasi Jumbo sebagai film Indonesia terlaris sepanjang masa. Justin Kim dari CJ ENM juga turut memproduseri film ini.
Panggil Aku Ayah sendiri merupakan produksi bersama Visinema Studios dan CJ ENM, rumah produksi Korea Selatan yang memproduksi Pawn.
Film ini menceritakan kisah Intan kecil (Myesha Lin), seorang anak perempuan yang dititipkan oleh ibunya kepada dua penagih utang, Dedi (Ringgo Agus Rahman) dan Tatang (Boris Bokir), yang tak pernah menyangka akan menjalani hidup sebagai pengasuh anak. “Bagi Visinema Studios, setiap karya adalah ruang untuk menyuarakan cerita yang relevan sekaligus menghadirkan ruang refleksi tentang keluarga, kasih sayang, ketulusan cinta dan makna keterhubungan manusia.
Melalui film Panggil Aku Ayah, kami ingin mengajak penonton merasakan hangatnya cinta tanpa syarat yang datang dari tempat yang tak terduga, tentang seseorang yang tidak sedarah, namun mampu mencintai dan dicintai dengan layak seperti keluarga dan buah hatinya sendiri. Kami percaya, film yang baik bukan hanya menghibur, tetapi juga menggugah hati dan membuka percakapan penting dengan diri kita sendiri, anak-anak kita, dan keluarga,” ujar produser film Panggil Aku Ayah dan Chief Content Officer Visinema Studios Anggia Kharisma.
Film Panggil Aku Ayah menjadi pengalaman pertama Benni Setiawan menggarap film drama komedi keluarga.
“Di film ini, saya tetap mempertahankan apa yang menjadi kekuatan dari film aslinya. Namun, saya juga tidak lepas dari konteks budaya lokal, dengan menampilkan sesuatu yang khas Indonesia. Melalui film ini, kami ingin mengangkat tentang elemen-elemen yang hadir di kehidupan sehari-hari, baik dari latar tempat seperti ruang keluarga sederhana, maupun karakternya yang dekat dengan kita.
Harapannya cerita ini dapat diresapi oleh makin banyak kalangan,” tambah sutradara Panggil Aku Ayah Benni Setiawan.
Ringgo Agus Rahman, yang aktingnya sebagai Mang Dedi menuai hanyak pujian, mengungkapkan rasa harunya bisa tertibat dalam flm Ini Menurutnya ini bukan sekadar film keluarga biasa “Sebagai seorang avah saya orlain menikmati terlihat dalam Alm keluarga termasuk di film ini Menerat sava, Panggil Aku Ayah sangat spesial karena ceritanya bukan hanya menyentuh.
Tapi juga dibalat dengan komedi yang ringan dan menghibur saya senang film ini bisa menjadi bahan diskurei di kelnarga saya —dan mindah-mudahan juga di banyak keluarga lain di Indonesia,”ujar Ringgo.
Tizen Biani, yang memerankan Intan dewasa, juga mengungkapkan bahwa film ini cocak bagi siapa pun yang rindu soeok orang tua.
“Cerita ini akan berarti bagi orang-orang yang rindu sosok orangtua, baik ayah maupun ibu Saya pikir film ini encok untuk ditonton oleh keluarga dan anak remaja yang ingin tontonan yang tidak hanya menghihur, tapi juga mengobati kangen dengan figur ayah,” tambah Tissa.
Diperkuat Soundtrack Penuh Rasa: “Tegar”dari Rossa Tak hanya dari sisi cerita, kekuatan emosional film ini juga ditopang oleh soundtrack
utama lagu “Tegar” yang dinyanyikan oleh Rossa, dan di film ini dinyanyikan ulang oleh Sita Nursanti bersama Tissa Biani.
Lagu legendaris ini dihadirkan kembali dengan aransumen baru dan pesan yang selaras dengan cerita film.
“Buat aku, Tegar selalu punya tempat spesial. Saat pertama kali dirilis, lagu ini bicara soal kekuatan dalam luka. Tapi sekarang, ketika Tegar jadi bagian dari Panggil Aku Ayah, maknanya ikut berkembang.
Cerita film ini tentang kehilangan, ketegaran, dan cinta yang tumbuh pelan-pelan, semuanya terasa menyatu dengan lirik dan ruh lagu Tegar. Aku merasa sangat terhormat karena Tegar masih relevan dan dipercaya menjadi soundtrack film yang sehangat ini, apalagi karakter Rossa disini memang luar biasa tegar,” kata Rossa.
Lagu “Tegar” menjadi simbol perjalanan emosional antara karakter Rossa, Intan, dan Dedi tentang kasih sayang, pengorbanan, dan ketegaran.
Merepresentasikan hubungan ibu dan anak yang teruji oleh keadaan, serta ikatan tak terduga antara Intan dan Dedi yang perlahan
tumbuh menjadi keluarga.
Pada hari ini Bisa Nonton Lebih Duluan Lewat Special Screening di 25 Kota Pada
3 Agustus!
Kabar baik untuk penonton yang tak sabar! Film Panggil Aku Ayah bisa ditonton lebih awal pada 3 Agustus 2025 melalui program “Nonton Duluan” di 25 kota di Indonesia di berbagai jaringan bioskop XXI, CGV, Cinepolis dan KCM. Kota-kotanya termasuk Jakarta, Bogor, Tangerang, Cirebon, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Lampung, Denpasar, Makassar.
Selain itu juga ada Ambon, Pontianak, Bengkulu, Jambi, Tasikmalaya, Bandung, Depok, Padang, Samarinda, Balikpapan, Medan, Malang, Semarang, Pekanbaru, dan Bekasi.
Sebelumnya, film ini juga telah diputar dalam acara closed screening bersama sejumlah akun film, media, dan komunitas parenting.
Responsnya luar biasa—penonton dibuat tertawa lepas sekaligus menangis tersedu-sedu.Tiketnya sudah tersedia dan bisa dibeli melalui berbagai di bioskop di Indonesia.
Film Panggil Aku Ayah
resmi tayang serentak di seluruh jaringan bioskop Indonesia mulai 7 Agustus 2025. Ajak keluarga, sahabat, dan orang terdekatmu untuk merasakan sendiri
hangatnya cerita Panggil Aku Ayah. Film yang bukan hanya menghibur, tapi juga menggugah dan menyembuhkan.
Tayang 7 Agustus 2025
Panggil Aku Ayah : Visinema Studios & CJ ENM
Sita Nursanti – Rossa : Seorang ibu harus menitipkan anaknya sebagai jaminan utang, dua pria dewasa yang awalnya hanya ingin menyelesaikan urusan pekerjaan justru tanpa sengaja menjadi figur ayah bagi anak tersebut. Lewat petualangan dan kehangatan yang tumbuh, Panggil Aku Ayah mengajak penonton menyelami arti keluarga yang dibentuk oleh kasih sayang, bukan garis keturunan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar