Notification

×

GAMIES INDONESIA

INDEKS BERITA

Ahmad Sahroni Jadi Sasaran Amarah Rakyat: Rumah Dirusak, Jabatan Dicopot, dan Kontroversi Kian Membara

31/08/2025 | 13:26 WIB Last Updated 2025-08-31T06:26:18Z

JAKARTA — Sosok Ahmad Sahroni, anggota DPR RI dari Fraksi NasDem, tengah berada di pusaran badai politik dan kemarahan publik. Setelah gelombang demonstrasi besar-besaran pada 25 Agustus 2025 yang menuntut pembubaran DPR, Sahroni menjadi figur paling disorot — dan diserang — oleh massa.

Demonstrasi itu dipicu oleh beragam ketimpangan dan ketidakadilan yang dirasakan rakyat. Salah satu isu yang menyulut kemarahan adalah gaji dan fasilitas anggota DPR yang dinilai tidak masuk akal di tengah krisis ekonomi yang menghimpit rakyat. Mulai dari tunjangan rumah Rp 50 juta per bulan hingga gaji yang dikabarkan akan naik — ditambah fakta bahwa pajak penghasilan para legislator ditanggung negara — menjadi bahan bakar kekecewaan rakyat.

Namun, yang paling memicu ledakan emosi publik adalah pernyataan Ahmad Sahroni yang menyebut permintaan pembubaran DPR sebagai “permintaan orang tolol”. Klarifikasinya kemudian, yang menyebut bahwa "tolol" dimaksudkan sebagai bentuk pujian, tak mampu meredam kemarahan. Kata sudah telanjur melukai.

Rumah Dirusak, Mobil Dijarah

Puncak amarah terjadi pasca aksi lanjutan 28 Agustus 2025. Kerusuhan pecah setelah seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, tewas dalam bentrokan dengan aparat. Massa kemudian melampiaskan kemarahan kepada Sahroni. Rumahnya di Tanjung Priok dirusak, dijarah, dan sejumlah mobil mewahnya dilaporkan hilang digondol massa.

Dicopot dari Komisi III

Imbas dari pernyataan kontroversialnya, Sahroni diberhentikan dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR. Ia dimutasi menjadi anggota Komisi I, berdasarkan surat Fraksi NasDem nomor F.Nasdem 758/DPR-RI/VIII/2025. Jabatan yang ditinggalkannya kini diisi oleh Rusi Messe Mappasessu dari Komisi IV.

Sekjen Partai NasDem, Hermawi Franziskus Taslim, membenarkan mutasi ini. "Ya, benar," ujarnya singkat dikutip dari Tempo, Jumat (29/8/2025).

Dari Gerobak Nasi ke Gedung DPR

Ahmad Sahroni bukan figur politik biasa. Lahir di Jakarta, 8 Agustus 1978, ia dibesarkan dalam kemiskinan. Ibunya penjual nasi Padang di Tanjung Priok. Roni — sapaan akrabnya — pernah tidur di gerobak nasi dan bekerja sebagai pencuci piring, sopir pribadi, hingga kru kapal.

Kesuksesan datang saat ia menjadi supplier solar kapal, hingga mendirikan perusahaan sendiri dan menjadi Crazy Rich Tanjung Priok. Ia bergabung dengan Partai NasDem pada 2013 dan melaju ke Senayan pada Pemilu 2014, terpilih kembali pada 2024.

Menurut LHKPN, total kekayaan Sahroni per Februari 2025 mencapai Rp 328,91 miliar. Ia memiliki 27 mobil mewah, aset properti senilai ratusan miliar, dan kas Rp 78 miliar lebih.

Komentar-Komentar yang Picu Kontroversi

Selain ucapan “tolol”, Sahroni juga menuai kritik atas komentarnya terhadap KPK. Ia menyebut seharusnya KPK memberi tahu ketua umum partai sebelum melakukan OTT terhadap kadernya. Pernyataan ini keluar setelah KPK menangkap Immanuel Ebenezer (Noel), mantan Wamenaker, atas dugaan pemerasan proyek sertifikasi K3 senilai Rp 81 miliar.

Komentar Sahroni ini dianggap publik sebagai bentuk ketidaktahuan atau pembelaan yang tidak semestinya terhadap praktik korupsi.

Pengamat: DPR dalam Krisis Legitimasi

Analis politik dari Universitas Paramadina, Dr. Yayan Andriansyah, menyebut peristiwa ini sebagai tanda bahwa DPR menghadapi krisis legitimasi di mata rakyat. "Bukan hanya soal gaji, tapi soal kepekaan. Rakyat sedang sulit, tapi wakilnya justru asyik berjoget di ruang rapat dan mengeluarkan pernyataan yang menyakitkan," ujarnya.

Tuntutan Bubarkan DPR Masih Menggema

Sampai berita ini ditulis, gelombang protes masih terus bergulir. Tuntutan pembubaran DPR bukan hanya soal simbolik, tapi mencerminkan akumulasi kemarahan yang sudah lama tersimpan. Saat rakyat lapar, mereka tak ingin melihat wakilnya hidup mewah dan arogan.

Akankah ini menjadi awal perubahan besar di tubuh parlemen? Atau justru makin memperlebar jurang antara wakil rakyat dan rakyat yang diwakilinya?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update